GALERI

                                                                    MENGEJAR DEDLINE

       Memasuki gerbang perkuliahan adalah sebuah babak baru, lembaran yang berbeda dari cerita masa SMA kita. Rasanya seperti melompat ke kolam yang lebih dalam, dengan arus yang lebih deras, namun juga pemandangan yang jauh lebih luas dan menakjubkan. Di sinilah kita mulai berproses, mengikis kebiasaan lama dan membentuk identitas baru sebagai seorang mahasiswa. Bukan perkara mudah, tentu saja. Ada kalanya kita merasa kewalahan dengan tumpukan materi kuliah yang asing, dengan jadwal yang padat, atau dengan tuntutan untuk belajar mandiri yang jauh lebih tinggi.

    Awalnya, mungkin terasa canggung untuk beradaptasi. Lingkungan yang baru, teman-teman dari berbagai latar belakang, hingga gaya mengajar dosen yang berbeda jauh dengan guru di sekolah. Ini adalah masa penyesuaian, di mana kita belajar untuk memecahkan masalah sendiri, mencari solusi, dan membangun jaringan. Akan ada banyak momen di mana kita merasa ingin menyerah, entah karena tugas yang menumpuk, nilai yang kurang memuaskan, atau sekadar rindu dengan zona nyaman masa SMA. Namun, di situlah letak perjuangannya. Setiap rintangan adalah kesempatan untuk tumbuh, untuk menempa diri agar lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih dewasa.

    Perjalanan ini adalah tentang menemukan ritme kita sendiri, belajar untuk memprioritaskan, dan tak gentar menghadapi kegagalan. Karena di balik setiap kesulitan, tersembunyi pelajaran berharga yang akan membentuk siapa diri kita di masa depan. Berproses menjadi mahasiswa yang baik bukan hanya tentang nilai-nilai akademis, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa beradaptasi, berjuang, dan pada akhirnya, menemukan versi terbaik dari diri kita sendiri di tengah dinamika dunia perkuliahan.

    

MEMORI

                                                                   KENANGAN MANIS

     Mungkin baru kemarin rasanya kita masih sibuk bergosip di kantin, patungan beli seblak di jam istirahat, atau pontang-panting ngerjain tugas kelompok sampai tengah malam. Tiga tahun kebersamaan di bangku SMA ini melesat begitu cepat, meninggalkan jejak tawa, tangis, dan segudang kenangan yang takkan lekang dimakan waktu. Sekarang, tiba saatnya kita berdiri di ambang perpisahan, di gerbang yang akan membawa kita menuju jalan yang berbeda, demi mengejar impian dan mewujudkan masa depan yang selama ini kita rancang bersama dalam obrolan-obrolan di teras sekolah.

    Perpisahan ini memang bukan akhir dari segalanya, tapi justru awal dari petualangan baru kita masing-masing. Bayangan hari-hari tanpa celotehanmu di bangku sebelah, tanpa usilmu yang selalu bikin kesal tapi juga kangen, atau tanpa bahumu yang selalu siap jadi sandaran saat ada masalah, rasanya aneh dan sedikit hampa. Namun, aku tahu, inilah takdir setiap persahabatan di titik ini; kita harus melangkah maju, menghadapi tantangan, dan berani menjelajahi dunia yang lebih luas. Setiap dari kita punya mimpi, punya cita-cita yang harus diperjuangkan. Ada yang ingin jadi dokter, ada yang tertarik dunia seni, ada yang bercita-cita membangun bisnis, dan mungkin ada juga yang masih mencari arah. Apapun itu, aku percaya, kita semua punya potensi luar biasa untuk meraihnya.

    Meskipun nanti jarak akan membentang, bahkan mungkin samudra yang memisahkan, aku yakin ikatan persahabatan yang kita rajut selama SMA ini tak akan putus. Kenangan tentang kebersamaan kita, mulai dari momen-momen konyol yang memalukan hingga dukungan tulus di saat-saat terpuruk, akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari diriku. Mereka akan menjadi kekuatan, menjadi pengingat bahwa aku pernah punya teman-teman sehebat kalian yang selalu ada. Mari kita berjanji, bahwa perpisahan ini adalah pijakan awal untuk kesuksesan yang lebih besar. Jangan pernah ragu untuk saling menghubungi, berbagi cerita, atau bahkan tertawa mengenang masa-masa SMA kita yang penuh drama dan bahagia itu. Raihlah masa depanmu, kejar semua mimpimu, dan ingatlah selalu, kalian adalah bagian dari kisah terbaik dalam hidupku. Sampai jumpa di puncak kesuksesan!.

   

BERITA

 

                                                           PERKEMBANGAN ROBOT AI

    Perusahaan di Jepang mengembangkan robot humanoid dengan kecerdasan buatan (AI) Robot ini dirancang sebagai "pengasuh" masa depan bagi populasi lansia.

    AIREC, robot humanoid yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI), mendemonstrasikan manuver untuk mengganti popok atau mencegah luka baring bersama seorang peneliti di laboratorium Universitas Waseda di Tokyo, Jepang, Senin (17/2/2025). 

    Perusahaan-perusahaan di Jepang saat ini tengah giat mengembangkan robot humanoid yang dilengkapi kecerdasan buatan (AI), dengan fokus utama pada perannya sebagai "pengasuh" atau pendamping bagi populasi lansia di masa depan. Upaya ini sangat relevan mengingat Jepang menghadapi tantangan demografi serius, yaitu populasi lansia yang terus bertambah diiringi tingkat kelahiran yang rendah. Robot-robot ini diharapkan mampu menjembatani kesenjangan dalam layanan perawatan dan dukungan, mulai dari membantu aktivitas sehari-hari, menjadi teman bicara, hingga memantau kondisi kesehatan lansia.

    Berbagai inovasi telah terlihat dalam pengembangan ini. Beberapa robot dirancang sebagai pendamping yang interaktif, mampu berkomunikasi, mengingatkan jadwal minum obat, atau bahkan menemani lansia dalam kegiatan rekreasi ringan. Ada pula prototipe yang berfungsi sebagai asisten fisik, membantu lansia yang mengalami keterbatasan gerak untuk bangun dari tempat tidur atau kursi roda. Tak ketinggalan, robot yang dilengkapi sensor untuk memantau kesehatan juga sedang dikembangkan, memungkinkan deteksi dini tanda-tanda vital yang tidak normal, identifikasi kejadian jatuh, atau pemberian notifikasi kepada keluarga maupun tenaga medis dalam situasi darurat.

    Meskipun potensi robot-robot ini sangat besar dalam merevolusi perawatan lansia, pengembangannya juga menghadapi sejumlah tantangan. Isu etika penggunaan AI dalam interaksi manusia, tingkat penerimaan oleh masyarakat, serta biaya produksi yang masih tinggi menjadi beberapa hambatan yang perlu diatasi. Namun, Jepang tetap berkomitmen untuk terus berinovasi demi masa depan yang lebih baik bagi warganya yang menua. 

Baca artikel detikinet, "Jepang Kembangkan Robot AI untuk Rawat Lansia" selengkapnya https://inet.detik.com/fotoinet/d-7799475/jepang-kembangkan-robot-ai-untuk-rawat-lansia.

HOBY

"TABLE TENNIS"

    Bermain "TENIS MEJA" adalah hobby saya sejak saya masih dijenjang sma, saya mulai tertarik bermain ketika saya melihat keluarga saya memainkan permainan tersebut, sayapun mulai belajar dari situ dan merasa ingin terus bermain.

    Waktu terus berjalan ternyata bermain tenis meja bukan hanya sekedar menjadi ketertarikan dan hoby yang saya lakukan saat waktu senjang. ternyata permainan tenis meja kini menjadi salah satu bakat terbaik saya.

    Pada awalnya saya belum menyadari bahwasanya permainan tenis meja menjadi salah satu bakat dari diri saya,sampai akhirnya teman dan guru saya menyadarinya pada saat ada praktik olahraga,dan mereka mlirik saya,setlah itu ada pertandingan antar kelas yang biasanya dilaksanakan sebagai hiburan akhir semeester. kami menyebutnya " PORSENI" yang artinya pekan olahraga dan seni.awalnya saya tidak berekspektasi tinggi untuk mendapatkan juara pada pertandingan ini karna awal, Tapi ternyata saya berhasil mendapatkan juara 2.Alhamdulillah ini adalah sesuatu yang membanggakan.

PROFIL

BIODATA SAYA

Nama                                :Hadra

Kelas                                :D

Nim                                  : S1B124132

Usia                                  : 18 tahun

Semester                          : 2

Program Studi                  :Administrasi Bisnis

Fakultas                           :Ilmu sosial Dan ilmu Politik

Universitas                       :Universitas halu oleo

Alamat Domisili              : Desa watumea,kec Tiwu,Kab Kolaka Utara

        Hai Nama Hadra,Saat ini saya berusia 18 tahun.saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Halu Oleo kendari dengan semester 2.saya memang terkesan masih sangat muda untuk berada dbangku perkuliahan dengan usia 17 tahun.karna pada saat saya pertama kali masuk sekolah dasar(SD) usia saya masih 5 thun 3 bulan.

    Di usia tujuh belas tahun, saat teman-teman sebaya mungkin masih disibukkan dengan euforia akhir masa SMA atau merencanakan liburan panjang, aku sudah melangkah memasuki gerbang perkuliahan. Ini adalah sebuah babak baru yang datang lebih cepat dari perkiraan, sebuah perjalanan yang tak terduga namun penuh dengan janji dan tantangan. Rasanya seperti melompat ke kolam yang lebih dalam, di mana setiap hari adalah pembelajaran, bukan hanya dari buku-buku tebal, tetapi juga dari setiap interaksi, setiap diskusi, dan setiap kesulitan yang muncul.

    Usia ini, bagi sebagian orang mungkin terbilang sangat muda untuk menanggung beban dan tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa. Namun, bagiku, ini adalah kesempatan emas. Kesempatan untuk menjelajahi minat lebih awal, untuk mengasah kemampuan lebih dini, dan untuk bertemu dengan lebih banyak pemikiran dari berbagai latar belakang. Memang, ada kalanya aku merasa sedikit berbeda, mungkin sedikit lebih serius, atau kadang merasa tertinggal dalam pengalaman sosial yang umum dimiliki teman-teman di usia ini. Namun, perbedaan itu justru yang membentukku, mengajariku untuk lebih mandiri, lebih berani mengambil keputusan, dan lebih cepat beradaptasi.

    Setiap hari di bangku kuliah adalah sebuah perjuangan, tapi juga sebuah anugerah. Perjuangan untuk memahami materi yang kompleks, untuk menyeimbangkan antara akademik dan kehidupan pribadi, serta untuk terus berproses menjadi pribadi yang lebih baik. Ini adalah perjalanan yang unik, yang mungkin tidak dialami banyak orang, namun aku memilih untuk menjalaninya dengan penuh rasa syukur dan semangat. Masa depan yang dulu terasa jauh, kini terasa selangkah lebih dekat, dan aku siap untuk terus belajar, tumbuh, dan mengejar impian di usia yang masih belia ini.

YOUTUBE

FILM DOKUMNTER YANG BERJUDUL "BUKAN SEPERTI YANG KAU KIRA"

hadra bukan seperti yang kau kira - YouTube(link Film Dokumenter)

Film pendek yang berjudul "BUKAN SEPERTI YANG KAU KIRA"

Film ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah pada mata kuliah Teknologi Informasi.

Dosen: Dr. Liwaul, S.Sos., M.SI. Anggota: Dwi Ramadhani Putri (S1B124126) Eca Binurul Fahmi (S1B124127) Hadra (S1B124132) Iqbal Saputra (S1B124135) Muhammad Fatur Rahman (S1B1241)

       Dalam film ini menceritakan terdapat 5 orang yang berteman yang bernama Putri,Dina,Kia,Bagas,Dan Rian.

Nah dalam 5 karakter ini terdapat satu orang yang sering Diperbudak oleh temanya sendiri yang bernama Bagas(Diperbudak) dan Rian(yang memperbudak).

    Awalnya hari hari berjalan seperti biasa dimana 5 berkawan ini sibuk mengerjakan tugas dan seperti biasa terdapat bagas yang selalu memperbudak bagas dengan menyuruh bagas untuk mengerjakan tugasnya.

    

    Sampai suatu hari dimana ternyata Bagas tak dapaat membendung kemarahaanya atas perbuatan tidak baik dari rian,ia pun membalas dendam kepada Rian dengan membalas dendam dengan memfitnah rian m,elakukan perbuatan tak senonoh dengan temanya sendiri yang bernama kia.Dan dari situlah penyebar berita tak sesosoh ini dicari tau oleh Putri,dina dan kia. Untuk kelanjutan ceritnya bisa disaksikan dichanel youtube yang tertera diatas!!!!!!!!!.

    Demikian rangkaian cerita terkait film ini,sayaa sngat bersyukur terkait tugas yang diberikan ini karna setelah saya membagikan film dokumenter ini dengan waktu 3hari sangat banyak yang mengapresiasinya,dan sampai saat ini sudah mencapai 250++penonton dengan like 70++ orang dan semoga akan selalu bertambah.